Minggu, 27 Maret 2011

Panduan Beli Perhiasan Emas

Bila Anda mau membeli emas, Anda perlu perhatikan terlebih dahulu tujuan Anda dalam membeli emas tersebut. Untuk investasi atau untuk digunakan sebagai perhiasan yang dipakai dalam pesta atau kehidupan sehari-hari.
perhiasan emas Panduan Beli Perhiasan Emas
Jenis-jenis Perhiasan Emas
Emas Perhiasan untuk investasi
Bila tujuan Anda membeli emas untuk dipakai dan sekalian investasi, maka pilihlah perhiasan emas yang polosan atau tanpa menggunakan permata.Mengapa? Karena bila ada permata dan permata tersebut itu rusah, tergores atau cuil, maka harga nya akan lebih turun lagi. Sedangkan bila polosan, asal Anda memiliki surat beli atau kwitansi beli emas sebelumnya, hampir semua toko emas mau membelinya kembali. Atau lebih mudah bila Anda kembali menjualnya ditoko emas tempat Anda membelinya.
Tapi Bila tujuan Anda murni investasi, maka bukan emas dalam bentuk perhiasan yang Anda beli, tapi berupa emas batangan. Karena emas batangannya dalam menjualnya tidak terkena biaya banyak dibandingkan dengan menjual emas perhiasan.
Kenapa emas harus ada surat atau nota pembelian yang lama bila mau dijual kembali?
Perlu Anda ketahui bahwa tidak semua toko penjual emas ahli dalam menentukan kadar emas. Biasanya hanya pemilik toko dan pegawai kepercayaannya yang bisa dan sebatas pengamatan bahwa ini emas asli atau tidak. Dan untuk mengetahui kadar emas dengan benar, maka akan memakan waktu dan juga teknologi.
Jadi akan sangat membantu pembeli dan penjual kalau menjual emas dengan ada surat karena di sana tertera kadar emasnya. Dan lebih baik, bila mungkin, jualah emas ditempat Anda membeli terlebih dahulu, agar proses penjualan lebih mudah.
Hal yang perlu diperhatikan sewaktu membeli perhiasan Emas

  • Belilah Emas Perhiasan yang bersih sekali. Maksudnya emas terkadang suka ada warna hijau pada pori-pori tertentu. Mungkin orang Toko sering bilang bahwa hal tersebut adalah hal biasa, tapi sebenarnya tidak. Emas yang ada warna hijaunya menandakan bahwa emas tersebut belum dicuci dengan benar, masih ada sisa obat yang bisa menyebabkan alergi pada kulit pemakainya, yang bisa menyebabkan gatal-gatal kalau berinteraksi dengan kulit.
  • Bila perhiasan emas yang dibeli ada permatanya, harap perhatikan permatanya jangan sampai cuil atau tergores. Karena waktu menjual nya kembali akan banyak mempengaruhi harga jual.
  • Bila Emas perhiasan yang dibeli berupa kalung emas atau gelang emas, maka pilihlah kalung atau gelang emas yang menggunakan kunci buatan mesin atau yang seperti hurup ‘S’, atau kunci tersebut disebut juga dengan toggle. Sedang kunci yang buatan tangan manusia biasanya bentuknya pencet-pencetan terkadang menjadi lemah kalau emas perhiasan sudah lama dan sudah berumur. Hal ini tentunya tidak bagus.

Merawat Perhiasan Emas

Merawat Perhiasan Emas

Perhiasan Emas yang dibuat dengan teknik dan cara yang kurang benar dalam proses pencampuran kadar akan membuat emas perhiasan menjadi mudah kusam, berubah warna dan terkadang sampai hitam, mudah tergores dan juga mudah penyok-penyok. Kejadian tergores dan penyok merupakan kelalaian pemakai perhiasan emas, dan kalau ini yang terjadi, maka solusinya berhati-hatilah dalam memakai emas perhiasan Anda.
Penyebab lainnya yang membuat perhiasan emas mudah penyok atau gores bisa jadi karena kadar yang tinggi sehingga emas agak lembut. Sedang kusam atau hitam sebaliknya kadar emas mungkin rendah sehingga mudah oxidasi atau bereaksi dengan zat lain. Biasanya yang paling keras menyebabkan adalah garam dan belerang, ini berarti air laut dan mungkin mandi di air panas alami yang mengandung belerang. Atau yang lebih sering terjadi adalah malah bahan campurannya yang naik kepermukaan. Ini semacam hukum alam yang ringan mau naik ke atas. Ini terjadi juga sama benda padat namun agak lama. Biasanya kalau cincin emas pernah dipotong untuk dikecilkan ukurannya ia akan tampak garis potongannya. Ini patri yang muncul kepermukaan.
Masalah yang sering terjadi pada perhiasan emas adalah sebagai berikut:
  • Cepat menjadi kusam atau hitam. Disebabkan oleh campuran yang kurang sempurna waktu pembuatan ini biasanya perhiasan yang dikerjakan tangan atau ‘hand made’ susah untuk dirawat karena pasti akan cepat hitam lagi.
  • Kusam atau hitam padahal nggak dipakai. Biasanya disimpan dalam waktu lama di lemari kayu. Pernis dan finishing kayu yang kurang sempurna bisa membuat cepat kusam dan hitam ini karena perak menjadi oksidasi oleh bahan-bahan finishing kayu.
  • Kusam juga bisa disebabkan karena mandi di laut, air yang mengandung garam atau belerang. Emas sering oksidasi dengan garam dan belerang.
  • Kusam dan hitam juga bisa karena penyimpanan di dalam tas atau sesuatu yang terbuat dari kulit. Pekerjaan kulit asli biasanya menggunakan bahan-bahan yang berhubungan dengan belerang atau amoniac. Atau mungkin juga perak anda menggunakan kalung kulit. Tidak semua kulit menyebabkan hitam kalau pekerjaan kulitnya itu dikerjakan dengan benar. Jadi kulit patut dicurigai sebagai penyebab barang emas jadi hitam.
  • Emas berubah warna menjadi terlalu merah. Ini karena bahan campuran tembaga yang sudah muncul keluar permukaan. Ini hukum alam bahwa yang ringan selalu di atas. Sebabnya karena campuran kadar bisa tidak benar. Tetapi kalau dari awal sudah kemerahan ini adalah warna yang disebut rose gold.
  • Merah yang muncul tidak merata. Ini masalah yang disebut mendung atau fire skill. Ini terjadi karena waktu proses pengerjaan ada patrian di daerah merah yang muncul. Ini campuran patri yang salah satunya adalah tembaga yang muncul ke permukaan.
merawat perhiasan emas Merawat Perhiasan Emas
Merawat Perhiasan Emas
Cara merawat yang benar:
  • Laplah sesering mungkin perhiasan perak dan emas anda. Gunakan lap dan bahan abrasive seperti autosol yang banyak dijual di supermarket atau sering di bengkel sepeda motor. Lap gunakan yang lembut dan bagus dari kaos bekas bahan cotton atau katun yang sudah sering dicuci. Kapas juga bisa namun menggosoknya jadi agak susah.
  • Simpan dalam tas kain sebelum masuk lemari atau tas kulit. Kalau ada silica gel yang mudah didapat di supermarket juga sangat bagus. Tempat lain yang aman adalah kotak kertas, plastic dan logam.
  • Kalau emas atau perak anda sudah terlalu gores dan anda tidak keberatan untuk sedikit susut (sama, diservis ke tukang emas pun susut) gunakanlah amplas no. 1000 kalau sudah halus gunakan amplas no 2000 sampai halus boleh sekali-sekali celup di air. Kalau dirasa sudah cukup halus pakai saja autosol tadi untuk membuat cling lagi. Kalau belum cling artinya amplasan kurang. Ini disebut polishing. Cara ini tidak bisa dilakukan untuk barang-barang yang disepuh karena menyebabkan lapisan sepuh hilang.
  • Permata buram. Sebenarnya permata buram juga bisa digosok dengan cara di atas namun memakan waktu lebih lama tergantung tingkat buramnya dan jenis permatanya. Kalau diamond jangan coba-coba karena ini permata paling keras di dunia. Sangat khusus, makanya mahal. Sebenarnya cara-cara menghaluskan permata sama dengan barang logam yaitu proses polishing atau amplas dan gosok seperti cara di atas.
Cara merawat yang salah:
  • Sering terlihat orang menggodok emas atau perak. Cara ini sebenarnya bagi yang sudah tahu. Karena ada jenis permata yang tidak kuat dengan suhu panas yang menyebabkan warna permata malah pudar. Tidak lagi cling.
  • Menggodok menggunakan panci aluminium bisa menyebabkan pewarna hitam atau disebut oxid yang biasanya sengaja dipakai malah hilang. Tetapi kalau memang mau menghilangkan obat hitam ini bisa ditambahkan sedikit garam maka pewarna hitam pada perak akan hilang. Reaksi garam dan aluminium yang mengikat oxidasi.
  • Menggodok menggunakan asam jangan kalau ada permata. Asam adalah bahan yang abrassive yang bisa menyebabkan lapisan kilap permata menjadi buram. Terutama terjadi pada permata soft seperti Amber. Juga bisa menyebabkan inclusion (semacam partikel yang berada dalam satu permata mungkin menjadi berubah warna). Biasanya kalau imitasi ia akan cepat berubah warna.
Cara-cara ini sangat umum. Jangan gunakan untuk emas putih dan berlian. Juga untuk emas sepuhan karena sepuhan bisa hilang. Lebih baik tanyakan cara membersihkan perhiasan anda ke tempat anda membeli agar lebih aman.

Khawatir Limbah Merkuri Cemari Sungai

Khawatir Limbah Merkuri Cemari Sungai

Pabrik Pengolah Pasir Emas Resmi Dihentikan

  
Anggota Komisi C DPRK Aceh Barat meninjau lokasi pabrik penggiling pasir mengandung emas di Masjid Tuha, Kecamatan Mereubo, Jumat (30/7). Hasil pertemuan dengan manajemen perusahaan, aktivitas pabrik tersebut dihentikan untuk sementara. SERAMBI/RIZWAN
MEULABOH - Pabrik pengolah pasir (bukan pengolah batu seperti pernah diberitakan -red) yang mengandung emas di Masjid Tuha Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, yang beroperasi sejak tiga bulan lalu, pada Jumat (30/7) kemarin resmi dihentikan sementara operasionalnya oleh pemkab dan DPRK setempat, karena belum mengantongi dokumen Amdal. Pabrik yang memasok pasir emas dari Aceh Selatan dan Aceh Jaya itu diketahui belum mengantongi dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) belum lama ini. Karena belum memiliki Amdal, kehadiran pabrik yang hanya berjarak beberapa meter dari Krueng Meureubo itu ditengarai bisa mencemari sungai, karena bahan baku pengolahannya menggunakan merkuri (air raksa).

Kepastian distopnya operasional pabrik pengolah pasir itu disepakati dalam pertemuan bersama saat Komisi C DPRK Aceh Barat, Jumat (30/7) meninaju pabrik dan mengelar pertemuan dengan manajemen perusahaan itu, UD Masjid Tuha, milik Rusli Saleh, seorang pengusaha lokal. Adapun anggota DPRK yang melakukan pansus ke lokasi pabrik terdiri atas Mufril, Murdani ST, Ir Yusaini Yunus, Drs Syamsul Bahri, dan Nurhayati.

Selain anggota dewan, juga hadir Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDAM Tirta Meulaboh Chairuman SE, Camat Meureubo M Yusuf, serta keuchik setempat. Dalam peninjauan itu, anggota DPRK hanya mempersoalkan perihal Amdal perusahaan, mengingat keberadaan pabrik itu hanya beberapa meter dari Krueng Meureubo, sehingga dikhawatirkan limbahnya akan mencemari sungai, sementara air sungai itu menjadi sumber pasokan air ke PDAM untuk disuplai ke pelanggan di Kota Meulaboh. Mereka khawatir, operasional pabrik tersebut justru menyebabkan tercemarnya sungai dengan bahan merkuri. Ini sangat mencemaskan pihak PDAM dan pelanggannya.

Mufril mengatakan, kedatangan anggota DPRK ke lokasi adalah untuk mengecek silang laporan masyarakat setelah diperoleh informasi bahwa pabrik tersebut belum memiliki Amdal, maka untuk sementara waktu dihentikan dulu aktivitas komersialnya, sambil pihak perusahaan mengurus dokumen Amdal yang menjadi kewajibannya. Dengan telah dimiliki dokumen Amdal kelak, keberadaan unit usaha penggilingan pasir emas itu tidak akan menimbulkan masalah ekologis dan medis di kemudian hari. “Kami mengakui bahwa izin perusahaan dan izin lainnya sudah, tapi yang belum ada hanya Amdal. Oleh karenaya, distop dulu operasinya,” ujar Mufril yang dibenarkan Murdani.

Rusli, pemilik pabrik itu mengatakan, izin Amdal segera dia urus dan pihaknya tetap memehuhi apa yang menjadi aturan. Apalagi pabrik itu telah banyak menampung tenaga kerja, terutama dari warga desa setempat. Pihaknya tak keberatan pabrik tersebut dihentikan sementara, sambil ia mengurus Amdal, sampai akhirnya tak masalah lagi bila operasional pabril dilanjutkan.

Menurutnya, pasir yang mengandung emas itu saat didatangkan ke pabrinya sudah duluan dioleh di tempat asal, sedangkan di pabrik hanya digunakan zat karbon aktif, bukan merkuri. Sementara itu, Plt Direktur PDAM, Chairuman mengatakan masih terus menguji kadar air yang di Krueng Meureubo, sebab air di sungai yang menjadi sumber air baku PDAM setempat itu tidak boleh ada zat polutan berbahaya yang mencemarinya. Kalau itu terjadi, yang menjadi korban adalah ribuan pelanggan PDAM yang ia pimpin.

“Harapan saya penuhi dulu Amdalnya, sebab Amdallah yang menentukan lokasi ini layak atau tidak untuk tempat pengolahan pasir emas,” ujar Chairuman. Sebagaimana diberitakan terdahulu, masyarakat yang menetap di sekitar aliran Sungai Krueng Meureubo, Aceh Barat resah dan keberatan terhadap hadirnya sebuah usaha penggilingan pasir mengadung emas yang berskala besar. Mereka menduga limbah perusahaan itu telah mencemari sungai, apalagi perusahaan itu belum memiliki Amdal. Pemkab setempat juga telah meminta agar pabrik itu dihentikan untuk sementara waktu sebab belum mempunyai Amdal. (riz

Minggu, 06 Maret 2011

Dukun 'Emas Batangan' Dibekuk Polisi


SERAMBI/DEDI ISKANDAR Polisi Polres Aceh Barat, Selasa (1/3/2011) siang memperlihatkan dua emas batangan palsu yang diamankan dari seorang warga yang berprofesi sebagai dukun palsu.
MEULABOH, KOMPAS.com - Warsito (45), pria asal Binjai, Sumatera Utara yang menjalankan praktik dukun palsu dan kerap mengibuli para korbannya dengan emas batangan palsu, akhirnya ditangkap pihak kepolisian dari jajaran Polres Aceh Barat.
Pria yang baru satu bulan lalu tinggal di Desa Lapang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat itu, ditangkap setelah dilaporkan oleh para korbannya ke polisi. Bersama tersangka, polisi juga menyita empat buah emas batangan palsu masing-masing seberat 400 gram atau seluruhnya sebesar 1,6 kilogram.
Kapolres Aceh Barat AKBP Djoko Widodo melalui Kasat Reskrim AKP Suwalto, Selasa (1/3/2011) kemarin mengatakan, terungkapnya kasus emas batangan palsu itu setelah sejumlah korban penipuan melaporkan kasus tersebut ke polisi, termasuk soal emas batangan yang diperoleh dari tersangka itu tak asli.
Menurut laporan korban kepada polisi, emas batangan yang diperoleh warga dari tersangka Warsito dinyatakan palsu saat akan dijual ke pemilik toko emas di Meulaboh. “Sudah banyak warga yang jadi korban dengan kerugian sampai puluhan juta rupiah,” kata Suwalto.
Tersangka mengatakan emas batangan palsu itu didapat dari hasil ritual dan sesajen yang dilakukan di kawasan Pantai Ujong Kareung, Desa Suak Indrapuri, Johan Pahlawan, yang keluar dari dalam tanah dengan sendirinya. “Namun setelah diperiksa, tersangka mengakui bahwa emas batangan palsu itu sengaja ditanam oleh pelaku sebelumnya untuk mengelabui calon korbannya,” ujar Suwalto.
Ditambahkan, kasus itu muncul setelah tersangka dan beberapa rekannya yang lain berupaya menipu warga lainnya dengan cara menyatakan Warsito adalah dukun sakti, yang mampu menemukan emas dan barang berharga dengan cara mencium segumpal tanah yang diambil dari lokasi tertentu, yang dicium dan diperlihatkan di hadapannya.
Menurut Kasat Reskrim Suwalto, emas batangan palsu yang kini diamankan polisi itu secara fisik hampir mirip dengan emas batangan asli. Pasalnya, pada emas batangan itu pada bagian depannya bergambar Presiden Soekarno dan tulisan emas London. Sedangkan pada bagian belakang juga tertera gambar burung Garuda Pancasila, tulisan keterangan emas murni seberat 999,9 persen dengan kode LM, serta tulisan Bank Indonesia (BI).
Atas perbuatannya itu, kata AKP Suwalto, tersangka Warsito dijerat dengan Pasal 378 KUHPidana tentang penipuan dengan ancaman kurungan penjara di atas lima tahun penjara. “Kasus ini masih terus kita telusuri, termasuk lokasi pembuatan emas batangan palsu ini,” katanya. (edi)

Minggu, 27 Februari 2011

Penambang Emas Serbu Geumpang

Diposkan oleh Pertambangan Aceh di 10:15 . Jumat, 22 Januari 2010

Serambi,21 Januari 2010
Sebagian Warga Aceh Barat dan Aceh Jaya
SIGLI - Laporan potensi emas di pergunungan Kecamatan Tangse, Mane, dan Geumpang, Kabupaten Pidie tampaknya mulai direspons oleh masyarakat, terutama penambang emas tradisional. Sejak beberapa waktu terakhir, masyarakat setempat bersama pendatang dari sejumlah kabupaten lainnya, seperti Aceh Barat dan Aceh Jaya berduyun-duyun ke Gunong Geumpang untuk berburu logam mulia tersebut.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Pidie Said Muliady SE MSi melalui Kasi Pertambangan, Tarmizi, kepada Serambi, Rabu (20/1) mengatakan, aktivitas penambang emas liar di Gunong Geumpang kian meningkat. Lokasinya tersebar di dua titik, yaitu Alue Eumpeuek dan Anak Perak, perbatasan Pidie dengan Aceh Barat.


Aktivitas berburu emas ke Gunong Geumpang, menurut Tarmizi, hampir bersamaan dengan ditemukannya potensi batu mengandung emas di Gunong Ujeuen, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya. Bahkan, sebagian penambang emas di Gunong Geumpang berasal dari Aceh Barat dan Aceh Jaya. Menurut hasil penelitian, sebaran emas di Geumpang sama dengan sebaran emas di Gunong Ujeuen. “Mungkin terpengaruh dengan pesona emas Gunong Ujeuen, kini ratusan warga melakukan aktivitas menambang emas di Gunong Geumpang,” ujar Tarmizi.

Proses penambangan emas di Gunong geumpang, menurut Tarmizi dilakukan masyarakat dengan sistem gelondongan dan mendulang di sungai. Sistem gelondongan menggunakan merkuri (air raksa). Cara kerja gelondongan, kata Tarmizi, ketika bongkahan batu itu hancur, merkuri akan menyatu dengan batu yang mengandung unsur emas. Sedangkan yang tidak mengandung emas menjadi kepingan batu kecil-kecil. Penambang lebih tertarik menggunakan merkuri karena proses mendapatkan senyawa emas cepat dan mudah. “Kami belum mengetahui persis berapa penyerapan merkuri yang digunakan masyarakat saat menambang emas dengan sistem gelondongan.

Kita belum melakukan perhitungan,” kata Tarmizi. Diakui Tarmizi, pemerintah daerah sulit menghentikan aksi penambangan emas secara liar itu meski membahayakan penambang maupun lingkungan. “Yang mendesak dilakukan adalah pembinaan terhadap penambang emas liar tersebut dan mengarahkan mereka tidak menggunakan bahan-bahan berbahaya,” tutur Tarmizi.

Terkendala dana
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedalda) Pidie, Drs Syukri M Yusuf, kepada Serambi, Selasa (19/1) mengatakan, aktivitas penambangan emas secara liar pasti menggunakan merkuri. Untuk mengetahui berapa persentase merkuri digunakan penambang emas, harus dilakukan penelitian ke lokasi. “Sejauh ini kami belum melakukan peninjauan langsung ke Geumpang sehingga tidak mengetahui kadar penggunaan merkuri. Jika tidak terkendala dana, kita akan melakukan penelitian di lokasi penambangan emas liar tersebut,” kata Syukri.

Ia menjelaskan, dampak pencemaran air sungai akibat merkuri sangat membahayakan habitat makhluk yang hidup di sungai. Juga akan terjadi sedimentasi (pengendapan lumpur di sungai). “Kami belum mengetahui sedimentasi terjadi di sungai akibat limbah merkuri. Ini harus dilakukan dengan penelitian dan uji laboratorium,” demikian Kepala Bapedalda Pidie.

Malaria Serang Sembilan Penambang Emas di Geumpang

* Dinkes Pidie Bagikan 200 Kelambu

SIGLI - Sedikitnya sembilan penambang emas di pegunungan Geumpang, Kabupaten Pidie, terjangkit malaria. Delapan di antaranya pendatang dari Pulau Jawa, satu lagi warga Kota Lhokseumawe. Setelah pulih, mereka kembali menambang emas secara tradisional. Kepala Puskesmas Geumpang, Nyak Cut kepada Serambi, Minggu (7/3) mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan darah yang dilakukan petugas Puskesmas Geumpang, Jumat (5/3), sembilan penambang emas positif terjangkit malaria.

Kesembilan penambang mas itu adalah Utis, Sakeen, Ijal, Solihin, Yakob, Kumar, Ade, dan Bukhari, semuanya warga Jawa. Satu-satunya warga Aceh bernama Amiruddin, berasal dari Kota Lhoksumawe. “Mereka sempat beberapa jam kami rawat di puskesmas. Tapi setelah pulih, kami perbolehkan mereka pulang dan beraktivitas kembali menambang emas,” kata Nyak Cut.

Menurutnya, untuk mengantisipasi meluasnya jangkitan malaria di kawasan pertambangan rakyat itu, Dinkes Pidie dibantu Puskesmas Geumpang sudah membagikan 200 kelambu kepada penambang emas di dua titik. Yakni, di Gampong Alue Eumpeuk Lanjeu dan di Kilometer 9 jalan Tutut ke arah Aceh Barat.

“Kami juga memberi penyuluhan kesehatan kepada penambang emas. Sebab, lokasi tambang emas itu merupakan daerah endemis malaria,” kata Nyak Cut sembari menyebutkan bahwa Puskesmas Geumpang membuka posko 24 jam bagi penambang emas yang terjangkit penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles betina itu.

Ilyas (40), warga Gampong Keune, berharap agar Pemkab Pidie untuk tidak melarang masyarakat menambang emas secara tradisional di pegunungan Geumpang, meski medannya riskan. “Kami tidak punya pekerjaan lain untuk menutupi kebutuhan keluarga. Kami terpaksa menggeluti pekerjaan penuh risiko ini. Apalagi menebang kayu telah dilarang pemerintah,” dalih Ilyas.

Menurut Ilyas, hasil yang diperoleh para penambang emas secara manual itu, tidak menentu. Sangat tergantung pada upah atau bagian yang diberikan oleh tauke (pemberi modal) berdasarkan hasil harian yang didapat. “Rata-rata per hari kami dapat uang dari hasil menambang emas di sini Rp 100.000 hingga 150.000,” sebut Ilyas di Sigli, kemarin. (naz)
Sumber : SerambiNews

Sejarah Emas


TIDAK ADA yang mengetahui secara pasti kapan sebenarnya Emas mulai pertama dikenal dan memiliki nilai. Menurut sejarah peradaban, Emas mulai dikenal manusia sejak manusia mulai berbudaya. Sebagai sesuatu yang mempunyai nilai tinggi, Emas mulai dikenal pada masa kekuasaan kekaisaran di Eropa yang kemudian diikuti dengan pencarian oleh sejumlah petualang dan penemu benua baru seperti Christoper Columbus dan Vasco da Gamma yang pada ahirnya memulai masa imperialisme.

Namun jauh sebelum itu, Emas telah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum masehi. Sejumlah suku pedalaman sudah mengenal Emas dan dijadikan sebagai alat budaya khususnya perlengkapan spiritual kuno. Dalam sejarah, masyarakat Mesir Kuno (Circa) tahun 1932 sebelum masehi mereka memakamkan Raja Tutankhamen dalam peti Emas seberat hampir 2.500 pound. Raja Croesus dari Lydia (kini merupakan wilayah Turki) pada 560 tahun sebelum Masehi memerintahkan pembuatan koin emas pertama dan peristiwa ini menandai sejarah emas sebagai alat untuk bertransaksi. Bangsa Romawi sendiri pada tahun 50 SM, mulai menggunakan koin Emas sebagai alat transaksi.

Sebagai komoditi pertambangan, Emas mempunyai sejarah yang sangat panjang. Diperkirakan sejarah penambangan Emas sudah dimulai sejak 2000-5000 tahun SM. Begitu panjangnya usia kegiatan pertambangan Emas tentunya juga banyak mengalami perubahan metoda, dimulai dengan cara pertambangan tradisional yaitu menggunakan gravitasi atau amalgamasi air raksa, kemudian motoda Sianida, flotasi dan heap leaching. Pertambangan Emas terbesar saat ini adalah Afrika Selatan, kendati demikian tidak berarti Afrika Selatan memilki cadangan emas terbesar. Sesuai sifatnya Emas memang tidak habis dikonsumsi, berbeda dengan komoditi lain yang habis dikonsumsi sehingga memungkinkan negara lain yang tidak memilki tambang Emas yang banyak tetapi justru memilki cadangan Emas yang besar, hal ini terkait dengan fungsi Emas sebagai cadangan devisa dan instrumen moneter serta investasi.

Emas Sebagai Alat Tukar
Emas dalam bentuk koin sebagai alat tukar telah dimulai pada masa Raja Croesus dari Lydia (Turki) sekitar tahun 560 SM. Koin Emas juga digunakan sebagai alat tukar dimasa Kerajaan Romawi pada zaman pemerintahan Julius Caesar.
Lahirnya Islam sebagai sebuah peradaban dunia yang dibawa dan disebarkan

Rasulullah Muhammad SAW telah memberikan perubahan yang cukup signifikan terhadap penggunaan emas sebagai mata uang (dinar) yang digunakan dalam aktivitas ekonomi dan perdagangan. Pada masa Rasulullah, ditetapkan berat standar dinar diukur dengan 22 karat emas, atau setara dengan 4,25 gram (diameter 23 milimeter). Standar ini kemudian dibakukan oleh World Islamic Trading Organization (WITO), dan berlaku hingga sekarang.

1 Koin Dinar Emas = 4,25 gram Emas 22 Karat

Perkembangan perdagangan yang makin pesat menuntut penggunaan alat tukar yang lebih fleksibel, ringan dan mudah dibawa tanpa mengurangi nilai; mendorong diciptakannya uang kertas atau uang Fiat. Pada mulanya uang kertas yang dicetak harus disertai dengan penjaminan, jaminan atas uang kertas yang dicetak ini berupa Emas (cadangan Devisa Emas). Sebuah negara tidak bisa sembarangan mencetak uang kertas tanpa jaminan stok Emas yang memadai. Inilah yang kemudian dikenal dengan Standar Emas dan momentum ini ditandai dengan ditanda-tanganinya perjanjian Bretton Woods tahun 1994 yang didukung oleh tidak kurang dari 44 negara.

Menurut perjanjian Bretton Wood, masing-masing negara mematok mata uang kertasnya terhadap USD Dolllar dengan jaminan Emas, yaitu, USD 35 dijamin dengan satu ounce Emas. Perjanjian atau standar Emas ini berlangsung 27 tahun hingga tahun 19971, dimana pada tahun 1971 pemerintah Amerika Serikat yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat perang vietnam tidak mampu lagi mempertahankan jaminan atas uang kertas dengan cadangan Emas yang dimilikinya, akibat besarnya aliran penukaran US Dollar dengan Emas, sehingga mendorong pemerintah AS memutuskan tidak lagi menjamin US Dollar dengan Emas, sejak itu mata uang kertas tidak lagi dijamin dengan Emas tetapi ditentukan oleh kepercayaan yang didukung oleh ketersediaan cadangan devisa (Emas dan valuta asing) yang dimiliki bank sentral masing-masing negara dan supply-demand yang ditentukan kondisi fundamental ekonomi masing-masing negara.

Dampak Penghapusan Standar Emas
Saat ini perekonomian global sangat tergantung pada Dollar Amerika. Perekonomian global terbentuk untuk menghasilkan barang dan jasa semurah mungkin untuk dikonsumsi oleh Amerika sebagai negara yang paling besar menyerap produksi dan negara yang paling konsumtif.

Dollar Amerika kemudian menjadi pengganti Emas dan secara de facto merupakan fundamental dari sistem moneter global di seluruh pelosok dunia, segala sesuatu yang memiliki nilai selalu diukur dan dibandingkan dengan Dollar, bukan lagi Emas…

Kondisi ini membuat siapapun yang menggunakan Dollar terpaksa ikut terkena dampak dari setiap pergerakan Dollar, termasuk menanggung hutang dan defisit bangsa Amerika. Ekonomi global makin bergantung pada perekonomian Amerika, sementara rumah tangga Amerika itu sendiri sekarang tergantung pada penurunan nilai Dollar. Memang sebelum perang Vietnam, Amerika memiliki posisi keuangan yang kokoh dan memegang lebih dari separo cadangan devisa dunia waktu itu. Saat ini… situasi sudah berubah jauh. Bangsa Amerika sangat menggantungkan tabungan dari negara-negara lain untuk membiayai hutang dan defisit keuangan mereka. Lebih dari 60% sirkulasi Dollar berada di luar Amerika dan sebagian besar obligasi pemerintah Amerika dimiliki oleh asing – khususnya China dan Jepang.

Para pencinta Emas (GoldBugs) sangat meyakini akan kejatuhan Dollar Amerika di masa mendatang, bahkan mungkin tidak lama lagi. Jika nilai Dollar jatuh, maka mata uang kebanggaan Paman Sam itu akan menjadi lembaran tak berharga. Lihatlah… beberapa waktu yang lalu (2008) harga Emas dunia sudah berputar-putar diangka USD 1.000 per troy ons, saat tulisan ini dibuat (Maret 2009) harga Emas mencapai USD 950 per troy ons. Bukan tidak mungkin kejatuhan Dollar sudah diambang pintu…